Di duga HRD PT.polyplex sering mencari kesalahan pekerja bahkan kerab melakukan intimidasi
SERANG,-topik1.com,mengabarkan
Terkait Berita Sebelumnya yang Sempat Viral di berbagai Media terkait HRD PT Polyplex films Indonesia yang di duga intimidasi karyawan PT Polyplex dan Di sumpah di Atas Al Qur'an Jelas perbuatan itu sudah menyalahi Tugas dan Fungsi Sebagai HRD dari kejadian itu menimbulkan Gejolak bagai karyawan PT Polyplex films Indonesia yang diduga Tindakan Perilaku Perbuatan HRD Raja Armansyah Pasaribu arogan kepada Karyawan
Dari Pemberitaan Media Tekait Klarifikasi dari Oknum HRD yang Menyangga Pemberitan beberapa Media HRD Raja Armansyah Pasaribu Mengatakan Tidak ada Konfirmasi dahulu Soal Berita tersebut Sedangkan pada tangal 17 April 2025 Wartawan Ke PT Polylex untuk Konfirmasi terkait Hal tersebut tetapi dari pihak Security tidak mengijinkan Wartawan Ketemu HRD Raja Armansyah Pasaribu
Lalau ada Oknum TNI yang Mengatakan ke wartawan Tidak bisa Ketemu sama HRD Raja Armansyah Pasaribu, Silakan bapak Cari Cara Sendiri, wartawan pun meminta untuk mengisi Buku tamu supaya bisa di Sampaikan Ke HRD PT Polyplex films Indonesia Lagi-Lagi Oknum TNI tidak mengijinkan Untuk mengisi buku tamu ke Wartawan,Jelas Oknum TNI yang ada di pos Security Diduga Tidak menyampaikan ke HRD PT Polyplex ada apa Oknum TNI yang ada di Pos security diduga oknum TNI sudah Beralih fungsi kah menjadi Security.
Dari penjelasan beberapa karyawan bahwa HRD Raja Armansyah Pasaribu memanggil saya dan Tiga Teman saya dan HRD Raja Armansyah Pasaribu Mengacam saya dan teman Teman saya dengan nada yang keras sambil Gebrak meja sambil mengatakan Saya tidak takut sama Kades dan Bupati kalian harus jujur kalau gak jujur saya akan Keluarkan dari PT Polyplex films infonesia" ungkapnya
Pada tangal 25 April 2025 Puluhan karyawan PT Polyplex films Indonesia mendatangi Kantor DPC Serikat Buruh Garteks KSBSI untuk bergabung dengan Serikat Buruh Garteks dupaya bisa Memperjuangkan hak hak Karyawan yang selama ini di telah di hilangkan oleh Oknum HRD Raja Armansyah.
Sambung Sumber (penaBanten,com Semenjak HRD Di ganti Oleh Raja Armansyah Pasaribu uang transport sebesar Rp 300.000 (Tiga ratus ribu rupiah) tidak di berikan ke kami dan ekstra fooding seperti susu tidak di berikan serta saat jam istirahat 10 Menit untuk bisa ngopi di ruangan Smoking di jam istirahat tiduran dan Duduk Duduk langsung di SP dan di potong gaji.
Dengan kejadian ini kami menuntut HRD Raja Armnsyah Pasaribu dikeluarkan dari PT Polyplex films Indonesia supaya kami bisa bekerja dengan tenang tampa ada tekanan dan intimidasi oleh Raja Armansyah Pasaribu " ungkapnya.
Pada tangal 14 Mei 2025 Wartawan pun Konfirmasi kepada Kepala Desa Nambo Udik Kecamatan Cikande Juhri Amaludin Saat Ditanya Soal HRD PT Polyplex films Indonesia Raja Armansyah Pasaribu yang tidak takut sama kepala desa Juhri Amaludin mengatakan saya tidak punya masalah sama HRD PT Polyplex dan kalau pun Punya Masalah " Apa Masalanya " ungkapnya
Sambung" Kades Desa Nambo udik Kalau HRD Raja Armansyah Punya Masalah sama Karyawan jangan bawah nama saya silakan selesaikan sama Karyawanya : ujarnya
Masih Kades Desa Nambo udik Kecamatan Cikande Juhri Amaludin Saat di Tanya Soal HRD yang Dulu dan yang Sekarang Kades Juhri Amaludin Mengatakan kalau HRD Dulu Itu bagus Ke Desa dan Lingkungan ada sosialnya Membantu masyarakat Desa Nambo udik melalui dana CSR yang di gunakan untuk pendidikan dan membuat Sumur Bor, Semenjak HRD ini itu semua sudah tidak ada lagi " ungkapnya
Pada hari yang sama Media pun menemui Tokoh Desa Nambo udik di Kampung Gondang Burhanudin Sekaligus Pemilik YAYASAN MULFAUSSADAH ASSAM UNIYAH saat Di tanya terkait HRD Raja Armansyah Pasaribu yang tidak takut Sama Kades dan Bupati mengatakan kalau Perusahan itu Tidak Mentaati Aturan dan undang undang Negara Republik Indonesaia Perusahan itu Keluar dari Desa Kami Dengan nanda yang Geram.
Sambung Tokoh Ustad Burhanudin Pihak Perusahan harus mengerti tentang Kearifan Lokal, PT Polyplex Films Indonesia Ada di lingkungan Desa Nambo udik harus taat Aturan Desa dan Kearifan Lokal Supaya saling menjaga kondusifitas lingkungan " ungkapnya
Masih Tokoh Desa Nambo udik Ustad Burhanudin saat Di tanya Soal Karyawan yang Di intimidasi dan di Sumpah Di atas Al" Qur'an Mengatakan itu sudah tidak benar kalau untuk menyumpah Adanya di Pemerintahan saat mengeban suatu tugas sebagai Pemimpin bukan Di salah gunakan Sembarangan Kalau Perusahan Tidak Taat aturan dan Kearifan Lokal maka Silakan bawa itu perusahaan Ke Asalanya dengan Nada yang Keras.
Pada tangal 15 Mei 2025 wartawan pun Konfirmasi ketua DPC Serikat Nuruh Garteks KSBSI Serang Raya ( Faizal Rakhman l.,SH Di kantornya
Terkait PT Polypex films Indonesia ( Faizal Rakhman ) Kami dari Serikat Melayangkan surat kunjungan untuk Menyampaikan Ke Pihak Menajemen PT Polypex films Indonesia Telah Terbentuk Federasi Serikat Buruh Garteks KSBSI dan Telah Tercatat Di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Serang Banten Namun pada tangal 15 Mei 2025
Menolak Kunjungan itu dan Terkesan Tidak Menerima Keberadaan Serikat Buruh di PT Polyplex films Indonesia
Sambung" Faizal Rakhman SH Sehubungan Dengan Penolakan Serikat Buruh Maka Kami Serikat Buruh Garteks KSBSI Akan Melakukan Aksi Unjuk Rasa Di Depan PT Polypex films Indonesia Dengan Masa 1000 (Seribu) Lebih pada tangal 22 Mei 2025 Bersama Solidaritas Aliansi Serikat Pekerja / Serikat Buruh Kabupaten Serang" Ungkapnya
Baik dari unsur pihak terkait dan instasi terkait Dengan adanya Dugaan intimidasi dan Perbuatan argonsi Kepada Karyawan yang di Mengintimidasi Menyalahgunakan Al" Qur'an Untuk Menyumpah Demi Kepentingan Pribadi dan Penyalahgunaan jabatan Sebagai HRD Di PT Polyplex films Indonesia
Karyawan Menginginkan HRD Raja Armansyah Pasaribu Di Pecat dari PT Polyplex films Indonesia di Desa Nambo udik Kecamatan Cikande Kabupaten Serang Banten
Redaksi
Post a Comment